Anda belum login :: 27 Nov 2024 03:13 WIB
Detail
ArtikelPolitik Islam PPP dan Pemilu 1992 : Perjuangan Mencari atau Mempertahankan Identitas?  
Oleh: Haris, Syamsuddin
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Analisis CSIS vol. 22 no. 3 (1993), page 194.
Topik: pemilu 1992; politik islam PPP
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA44.2
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam pemilihan umum (Pemilu) 1987 perolehan suara partai persatuan pembangunan (PPP) turun hampir 12% dari sekitar 27.8% menjadi 15.97%. Kalau preferensi pemilih (voter preference) PPP dalam pemilu 1982, partai ini sesungguhnya mengalami kemerosotan riel sekitar 42.51%. Hal ini mengakibatkan menurunnya perolehan kursi PPP dari 94 menjadi 61 kursi, berkurang sebanyak 33 kursi di dewan perwakilan rakyat (DPR). Sementara mengulas kemerosotan perolehan suara PPP dalam pemilu tersebut, saya mengajukan tiga faktor saling berkitan yang paling mungkin menyebabkan kemerosotan itu. Pertama konflik internal partai yang berlarut-larut di bawah kepemimpinan ketua umum DPP - PPP Dr. Ir. H.J. Naro. Pertikaian yang hampir tidak ada habisnya itu menyebabkan sebagian pemilih perkotaan meninggalkan partai berlambang bintang ini. Kedua pergantian asas partai dari islam ke asas baru, pancasila sebagaimana diharuskan oleh pemerintah membuat partai yang sekarang dipimpin "Buya" ismail hasan metareum SH ini kesulitan mengidentifikasi diri di depan massa pemilih. Dan ketiga penggembosan dilakukan kalangan nadhatul ulama, unsur terbesar partai ini, sebagai akibat kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan naro. Akibatnya sebagian pemilih tradisional meninggalkan PP dan kemudian memilih Golkar atau PDI...........
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)