Anda belum login :: 24 Nov 2024 21:25 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Seni mendidik. Disiplin vs Kebebasan.
Oleh:
[s.n]
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Basis: Menembus Fakta vol. 56 no. 07/08 (Jul. 2007)
,
page 70.
Topik:
Disiplin
;
Kebebasan
;
Otoritarian
;
Pendidikan
;
Protes
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
B2
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Berikut ini disajikan wawancara tentang pendidikan yang dimuat dalam mingguan Die Zeit, 1 Maret 2007. Wawancara tersebut berisi perdebatan antara pengamat dan pelaku pendidikan Jerman, Daniel Cohn-Bendit dan Bernhard Bueb. Dari wawancara ini, pembaca kiranya bisa memetik pelajaran, manakah nilai pendidikan yang cocok untuk zaman sekarang, serta manakah problem dan resikonya jika kita mengakui nilai-nilai itu. Dalam wawancara ini beberapa kali dikatakan tentang derakan 1968. Maksudnya, ada gerakan protes kaum yang serentak dilakukan dimana-mana di Eropa, mulai tahun 1967 dan memuncak pada tahun 1968. Protes tersebut bukan hanya suatu protes sosial, tapi protes kebudayaan, bahkan protes terhadap cara berpikir yang sedang mapan. Jiwa dari gerakan protes itu adalah perlawanan tidak hanya terhadap otoritas yang otoriter, tapi juga lebih-lebih terhadap cara berpikir yang otoritarian. kelihatannya, dalam alam demokrasi, otoritas sudah tidak lagi otoriter, tapi ternyata dalam mental dan kebudayaan, pikiran manusia masih sangat otoritarian. karena itu, gerakan protes 1968 juga disebut anti-otoritarian. Latar belakang ini kiranya akan membantu kita untuk makin memahai wawancara berikut ini.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)