Pola Lansekap sebagai Penentu Karakteristik Iklim Tapak Permukiman Pedesaan: Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Udanawu dan Desa Jati Lengger Kecamatan Ponggok, Kabupaten Dati II Blitar  

Oleh:

Thojib, Jusuf ; Nurachmad S. ; Sugiarto, Totok

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering) vol. 9 no. 2 (Oct. 1997), page 47-58.
Topik: Landscape Design; Rural Housing

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: JJ106 Non-tandon: 2 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Awalnya beberapa kawasan permukiman pedesaan di wilayah Blitar Utara merupakan desa yang cukup subur, namun setelah letusan Gunung Kelud beberapa desa terkena lintasan lahar dingin dan curahan hujan abu yang cukup lebat, sehingga kesu-buran tanah terganggu. Kondisi yang demikian ini berlangsung terus menerus, hingga sepuluh tahun kemudian setelah letusan itu, kondisi tanah dapat subur kembali. Ketika suasana “alam” mengalami proses pernulihan kembali, yang nampak secara visual justru terkesan aclanya pola penataan dan penanaman tanaman yang cenderung acak-kasar-kering gersang; maupun pola lansekap yang teratur-hijau-dingin-sejuk-segar dan juga lansekap yang mempunyai dinamika antara kedua suasana lansekap tersebut. Jika pola lansekap menunjukkan kesan menyimpang atau “sakit” hingga terjadi gesekan siklus alam yang menimbulkan “panas” dan mewujud dengan terjadinya letusan gunung, meluapnya lahar dingin, turunnya curah hujan abu, hingga terhentinya aktivitas kehidupan manusia. Maka ketika alam mengembalikan “kesembuhan” dirinya kepada keseimbangan yang harmonis pun akan berdampak terjadinya suasana iklim tapak yang “panas” pula, namun secara visual mewujudkan pola lansekap yang menuju kepada keserasian, keselarasan, kehalusan alam yang berkesetimbangan; sehingga memungkinkan penyesuaian aktivitas manusia menuju keharmonisan hidup.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali